
Palembang, Humas.
Uji keterbacaan ini melibatkan para siswa kelas V yang mengikuti kelas digital sebagai peserta utama, serta guru dan pengawas sebagai tim evaluasi. Siswa diberikan sejumlah soal yang dirancang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Asesmen Kopetensi Madrasah Indonesia kali ini dihadiri langsung oleh DR. H Munzil Arief M.Si. sebagai ketua tim pakar AKMI., DR. Zulkifli S. Ag., M.Si., Siti Nurul Anjumil Muniroh, S.Pd.,Baqiatussolechah, M.Si selaku tim inti Nasiolan AKMI Kemenag RI, beserta H.Budiman, S.Pd.I, MM.Pd sebagai katim Kurikulum Kanwil Sumatera Selatan. Rabu (7/8).
Kepala MIN 2 Kota Palembang Listya Yustikarini menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam memastikan kualitas ujian “Dengan melibatkan siswa dalam uji keterbacaan, kami dapat menidentifikasi potensi masalah dalam soal dan melakukan perbaikan sebelum ujian resmi dilaksanakan. Ini juga merupakan bentuk komitmen kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Madrasah, kami juga berharap dengan adanya uji keterbacaan ini peserta ujian nantinya dapat mengerjakan soal-soal dengan baik tanpa terganggu dengan pemahaman bahasa yang kurang tepat atau ambigu” ujar Kepala MIN 2 Kota Palembang Listya Yustikarini.
Hasil dari ujian keterbacaan ini akan dianalisis untuk menilai apakah soal soal tersebut dapat dipahami dengan baik oleh siswa dan mencerminkan standar yang diharapkan. Tim evaluasi juga akan memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan untuk memastikan semua aspek dari soal ujian dapat diuji dengan efektif.
DR. H. Munzil Arief M. Si mengungkapkan bahwa pihaknya telah memperhatikan dan membentuk sebuah tim khusus yang akan melaksanakan uji keterbacaan tersebut. Tim ini terdiri dari para ahli bahasa, pendididkan, dan psikologi yang akan memeriksa setiap soal dalam penggunaaan bahasa yang jelas dan tidak ambigu. “Kami sangan memperhatikan aspek keterbacaan soal karena ini akan sangan mempengaruhi kemampuan peserta dalam menjawab dengan baik” ungkapnya.
MIN 2 Kota Palembang akan terus melakukan inovasi dan perbaikan dalam proses pendidikan, serta memastikan bahwa semua siswa dapat memperloleh pengalaman belajar yang berkualitas dan relevan dengan standar pendidikan yang ditetapkan. (An)