Palembang, Humas.
Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering atau sampah anorganik dengan manajemen layaknya perbankan. Namun yang ditabung bukanlah uang, melainkan sampah. Salah satu upaya MIN 2 Palembang dalam mengantisipasi pembuangan sampah sembarangan yakni dengan membuat program Bank Sampah. Selasa (22/2)
Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan siswa yang berwujud padat baik berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga dibuang ke lingkungan.
Ditinjau dari kepentingan kelestarian lingkungan, sampah yang bersifat organik tidak begitu bermasalah karena dengan mudah dapat dirombak oleh mikrobia menjadi bahan yang mudah menyatu kembali dengan alam. Sebaliknya sampah anorganik sukar terombak dan menjadi bahan pencemar.
Karakteristik sampah di Sekolah yaitu dengan Pemilahan sampah yaitu memisahkan menjadi kelompok sampah organik dan non organik dan ditempatkan dalam wadah yang berbeda. Dengan sistem pemilahan ini diharapkan siswa dapat belajar bahwa sampah yang semula kotor dan menjijikkan ternyata memiliki nilai jual. Dalam perancangan pengelolaan sampah di sekolah, para siswa perlu dilibatkan secara aktif. Hal ini dapat dilakukan dengan pembentukan regu-regu yang bertugas secara terjadwal. Kegiatan pameran dan kompetisi berkala dapat dilakukan untuk meningkatkan kepedulian terhadap pengelolaan sampah.
Program Bank Sampah ini dibina langsung oleh Hendra Gunawan selaku guru lingkungan hidup di MIN 2 Palembang Menurutnya, melalui program Bank Sampah ini, secara tidak langsung menuntut siswa untuk tidak membuang sampah sembarangan sehingga program ini cukup efektif untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan di sekolah, sehingga secara tidak langsung siswa sadar untuk membuang sampah pada tempatnya. Ucapnya. (Khairunisa dan Nrl)